"Kata Bagai Udara Yang Tak Pernah Habis... Bagai Bintang Yang Mampu Menyeberangi Dimensi Secara Dinamis..."

Senin, 24 November 2014

Ratu Hati

aku duduk di kursi itu, memandanginya.. puas.. kupejamkan mataku sambil menghela napas panjang.. baunya... aahh.. sungguh menggetarkan jiwa.
baunya seolah menjadi candu.. nikmat.. tak terungkapkan kata.. terlebih bau itu darinya.. dari dia yang kucintai, kusayangi..
aku bangkit dari dudukku, kemudian berjalan ke arahnya.. ke dinding di hadapanku.. kupandangi wajahnya, kubelai rambutnya, kusentuh wajahnya..
jariku lembut menelusuri setiap relief wajahnya.. dingin yang kurasakan.. dia hanya menatapku dengan tatapan kosong.. kembali aku tersenyum.
tak jemu kupandangi wajah rupawan yg tergolek di dinding villa ku ini.. bersama pedang asli jepang yg menyangganya.. aku mengagumi keduanya..
kubelai mereka bergantian.. tak rugi aku membelinya dari proses lelang bulan lalu.. kudekatkan wajahku dengan wajahnya, makin tercium baunya..
kuhirup perlahan, kubiarkan bau anyir yang memenuhi seluruh ruangan itu mengisi rongga paru-paruku.. kunikmati setiap hirupanku..

ya.. nikmat sekali.. bau itu darinya.. mengalir seiring kucuran yang berganti tetesan dari tubuhnya yang kini terkumpul di gelas itu..
hampir penuh.. sudah gelas kelima.. mungkin sebaiknya kusiapkan gelas ukuran jumbo lainnya.. untuk menampung jus asli pompaan tubuhnya..
kuganti gelasnya dengan yang baru.. kuletakkan tepat di bawah kakinya.. kemudian aku berdiri dan menari layaknya seorang balerina..
aku berputar makin cepat dan
makin cepat hingga akhirnya aku jatuh terduduk.. kutatap apa yang tergeletak di hadapanku.. berpikir sejenak..
agak heran sebenarnya aku.. namanya dua belas jari.. tapi ternyata sepanjang ini.. akhirnya aku punya ide bagus yang sangat romantis..
kuambil pisau dan kupotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil.. panjang masing-masing mungkin seukuran telunjuk.. lalu kudekati dia lagi..
kucari lantai yang masih agak bersih.. kuatur potongan kecil tadi membentuk gambar hati.. aku tersenyum lagi.. tp aku merasa ada yang kurang..

ah.. warna lantaiku putih.. tidak cocok dengan bentuk hati itu.. aku berpikir keras.. kemudian kulihat gelas gelas tadi.. aku tersenyum lagi..
kuambil satu gelas, hendak kutuangkan dia atas bentuk hati tadi tapi kuurungkan niatku..kuambil kuas cat di almari perkakasku.. sempurna..
dengan begini akan jadi lebih rapi.. lalu mulai kucelup dan kusapukan kuas itu pada bentuk hati tadi.. tak berapa lama aku telah selesai..
kupandangi sekali lagi.. bagus.. warna merahnya pas sekali.. aku kembali tersenyum.. kuputar otak lagi untuk menyempurnakan semuanya..
kuambil lilin lalu kujajarkan mengikuti bentuk hati tadi.. kunyalakan satu persatu.. lalu aku memandangnya lagi.. aku mengernyitkan alis..
kuambil setangkai bunga dari vas, kugenggamkan di tangannya.. kuambil beberapa tangkai lagi.. lalu kurangkai membentuk lingkaran..
sederhana, namun aku yakin dia suka.. lalu kupasangkan di atas rambutnya.. cocok sekali.. bagai mahkota sungguhan.. mahkota cinta dariku..
sempurna.. kataku dalam hati.. mahkota.. setangkai bunga di tangan.. dan lambang hati di lantai.. benar-benar sempurna!! perfect!! parfait!!
sambil mengitari jajaran lilin berbentuk hati aku berkata "Selamat ulang tahun, Sayang.. You are the real Queen of my heart.. You are mine now and forever.. i won't let anybody have your body and your soul... Just mine.. I love you..." kembali aku tersenyum.
dia kembali hanya memandangku dengan tatapan kosong dengan tubuh yang mendingin, tapi tak apa itu sudah cukup buatku.. ya, cukup seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar