"Kata Bagai Udara Yang Tak Pernah Habis... Bagai Bintang Yang Mampu Menyeberangi Dimensi Secara Dinamis..."

Rabu, 04 Februari 2015

Selalu Sama, Jarak Kita



Mungkin sudah menjadi takdir jarak kita selamanya tujuh hari. Biarpun kabisat akan menyela setiap separuh windu tapi jarak kita tidak akan pernah berubah. Tetap seperti itu. Meski tahun kita tidak sama, tak apa. Meski aku tak pernah tahu engkau tahun berapa, bukanlah sebuah problema. Jarak kita selalu sama. Karena itu aku tak akan pernah lupa.

Pesan terakhir di sosial media tahun lalu kepadamu sama dengan tanggalmu. Akan bertahan berapa lama seperti itu akupun tak tahu. Akan berapa pesan lagi dengan tanggal yang sama akan terkirim padamu akupun masih akan bertanya pada waktu. Aku hanya berharap semoga engkau tidak bosan menerima pesanku, setiap tanggalmu.

Dengan jarak tanggal kita yang hanya seminggu, sering aku merenung akankah selamanya seperti itu. Akankah jarak kita di dunia nyata akan selalu sama dengan tanggal kita? Selalu terpisah dan tak akan bersama? Aku tak ingin membuang asa, karena masih ada kemungkinan bersama. Usaha yang akan selalu kulakukan via aksi dan do’a. Pelan tapi pasti.

Berapa lama lagi waktu yang tersisa untukku jangan engkau menanyaiku. Aku hanya mengharapkan bahwa masih tersedia tempat untukku nantinya untuk bersanding bersamamu seperti yang selama ini aku impikan beribu kali, dalam lamun dan mimpiku. Tak pernah aku merasa jemu jika itu tentangmu. Karena aku mengharap engkau salah satu bahagiaku. Karena aku selalu berharap bahwa engkau adalah seseorang yang sudah ditakdirkan untuk kucintai sejak dituliskan di Lauhul Mahfudz. Benar tidaknya biar nanti misteri menyingkap tirainya dengan cerita kebersamaan kita meski jarak kita yang selalu sama.
 
Aamiin.... :)