"Kata Bagai Udara Yang Tak Pernah Habis... Bagai Bintang Yang Mampu Menyeberangi Dimensi Secara Dinamis..."

Minggu, 21 Juli 2013

Dia dan Aku

R: Akumulasikan rinduku, rindumu dalam satu waktu...
Yakni ketika aku dan kamu legal untuk berada dalam dimensi yang satu...


L: Diteluk Kalbumu Kulabuhkan Biru Rindu

R: Berlabuhlah kapanpun kau mau... Setiap saat akan selalu setia untuk menunggu rindu itu menjadi satu..

L: Maka ketika nujuman rindu itu kian basah, aku sadar kau telah mengiringkan nyanyian hujan dalam anganku hingga aku menggigil sayu.

R: Kau tak hanya boleh berlabuh... Namun juga berteduh... Biar saja hujan mengguyur tubuh dan anganmu... Tapi selimut diri ini yang akan kembali menghangatkanmu..

L: Sungguh hati menjadi bahagia.
Kau adalah perisai yang indah
Kau indah disampingku
Dengn wajah yang gagah
Kau menjelma
Meyapaku tanpa trsentuh
Kau membawaku hingga terlelap di pangkuanmu


R: Sesungguhnya aku bukan pangeran berkuda putih..
Yang ada dalam picisan romantis..
Hanya tulang berbalut kulit yang kupunya..
Nafas terengah yang menghuni dada..
Namun jika engkau yang menjadi tujuannya..
Udara pun akan kubuat berwarna...


L: Wahai pangeran yang lembut hatinya....
Aku hanyalah bunga kecil di sebuah pot indah yang telah tumbuh dewasa,
aku berfikir kau menjadi rama dalam kisah shinta ku
kau menjadi romeo dalam kisah juliet ku,
Laksana oase ditengah gurun pasir yang menyejukkan


R: Hatiku sejatinya tidak selembut sutra, tidak seputih salju, tidak semanis madu...
Namun yakinku untuk berada di sisimu..
Menjadi penjaga hati dan ragamu..
Meski aku sendiri penuh cela..
Namun kehadiranmu akan sempurnakan segalanya..


L: Tapi wanita adalah ciptaan terindah yang akan selalu hadir dalam setiap hembusan nafasmu, lalu bagaimana aku bisa menjadi seperti yang kau mau?

R: Cukup menjadi apa adanya dirimu.. 
Tak perlu menggebu dan bernafsu..
Jika kau tak yakin akan hal itu..
Cukup terus belajar menjadi seperti yang ada dalam peganganmu..
Akupun begitu..


L: Dua hati datang menjadi satu
menyatu dalam kalbu
saat semuanya mengetuk
mulai menakluk
tanpa suntuk,
Aliran darah nadi membuka
mata yang buta akan dunia maya.
Beda, nyata saat semua pergi
melabuhkan hati jeritan suara
perih... Mati... Sepi.. Diri.. Nanti


R: Jika telah turun sebuah ketetapan..
Dua hati itu akan benar menjadi satu..
Tak perlu ragu..
Anggap maya sebagai pembangkit gejolak jiwa.. 

Agar mampu menatap segala di depan mata..
Tak perlu takut..
Tepikan galaumu..
Tautkan kelingkingmu dan kelingkingku..