Lampu mati! Kalian tau apa artinya itu? Gelap. Ya, gelap. Dan aku
menyukainya. Kegelapan. Gelap yang pekat. Gelap yang menghisap. Gelap
yang menjadikan semuanya satu warna. Menurut konvensi, warna kegelapan
adalah hitam. Warna yang mampu menghapus warna lain. Warna pelangi
seketika hilang ketika hitam menimpanya. Warna lain nasibnya tidak jauh
berbeda. Hitam itu mutlak. Hitam mampu menghapus eksistensi warna lain
dalam sekejap, sebaliknya warna lain tidak mudah untuk menghapus warna
hitam. Senada dengan gelap.
Kegelapan ada di mana
saja. Bahkan di tempat bercahaya. Musuh besarnya. Semakin terang cahaya
itu menyinarkan dirinya, semakin gelap bayangan yang terbentuk. Bayangan
itu yang merepresentasikan kegelapan. Sementara semakin pekat kegelapan
itu, tidak ada representasi cahaya yang ada. Di mana ada cahaya, di
situ pula ada gelap (bayangan). Di mana tidak ada cahaya, di situlah
letak kegelapan mutlak.
Dalam gelap semua akan
terhisap. Menyatu. Relief dan lekuk tubuh takkan terlihat. Mata tak
melihat hal lain kecuali satu, hitam. Gelap. Keseimbangan dan gravitasi
takkan terasa ketika telah tenggelam. Dalam. Gelap. Membuka dan menutup
mata bukanlah lagi hal yang berbeda. Karena sama saja. Gelap. Semakin
jauh.
Angkasa juga dipenuhi dengan kegelapan. Lihat
saja bintang gemintang yang berserakan di antara gelap, layaknya butiran
pasir yang mengambang di samudera. Mereka hidup dan kemudian kehabisan
energi dalam gelap. Bintang bercahaya dan menjadi abu dalam gelap.
Selalu dalam gelap. Kegelapan yang masih dianggap abadi dan masih belum
tertelusuri juga ada di angkasa. Entah belum pernah atau belum ada yang
berani. Kau tahu? Ya! Black Hole. Lubang Hitam. Saat terhisap, entah di
mana kau akan terdampar. Beruntung jika bisa terdampar. Entah jika kau
akan terombang ambing selamanya dalam gelap. Tanpa pijakan. Tanpa arah
pasti. Entah ke atas, ke bawah, ke depan, atau ke belakang, kau tidak
tahu. Selamanya seperti itu. Kegelapan tiada ujung. Kegelapan dalam
dimensi yang luasnya tak terkira. Kegelapan yang menghisap hidupmu,
hingga kau pun ragu untuk tetap hidup atau lebih memilih menjemput maut.
Kau ingin merasakannya? Datanglah dalam gelap. Gelap. Gelap yang pekat.
Gelap yang menghisap. Gelap yang mutlak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar