Wahai
Bidadari… Engkau, bagiku.. adalah wanita terindah yang pernah
kutemui… pesonamu telah tampak begitu jelas sejak pertama kali kau
muncul di depanku… sungguh… hatiku telah tertambat padamu
semenjak pagi itu… sepoi angin yang meniup lembut jilbab dan
balutan pakaian lebarmu… langkahmu anggun menapak jalan yang
terbentang di depanmu… tak ada kata yang mampu terucap dari bibir…
hanya mata pancarkan pujian lewat tatapan yang terus tertuju padamu…
meski tentunya kau tak tahu… meski tentu engkau tak pernah sadar
akan keberadaanku… saat itu…
Tak
pernah bisa terlupa apa yang kulihat darimu… sekali itu, telah
cukup bagiku… hatiku seolah berkata bahwa rusukku akan terlengkapi
olehmu… ingin aku realisasikan ikrar semu ini… harapku mimpi itu
akan jadi nyata… mengukir janji suci sumpah setia sehidup semati
bersamamu… ingin… ingin sekali aku melakukan semua itu… ingin
aku arungi sisa hidup bersamamu… ingin aku bersama sampai surga…
Tujh
mein Rab dikhta hai… yaara mein kya karun… yaara mein kya karun…
aku melihat dalam dirimu sebuah kesempurnaan… bukan berarti aku
menyamakan dengan Tuhan… sama sekali bukan… namun sebagai insane
biasa aku memiliki keterbatasan dalam penilaian… terlepas dari
segala kekuranganmu yang tak kuketahui… namun bagiku engkau
sempurna… wanita seperti engkaulah yang selama ini aku damba…
wanita seperti engkaulah yang mengisi asa dan imaji… wanita seperti
engkaulah yang selalu aku impikan…
Namun
Rab Ne Bana Di Jodi… Tuhan telah menciptakan pasangan masing-masing
orang… sebuah ketetapan yang tak akan pernah bisa diubah… meski
telah kuungkapkan bahwa suatu saat aku ingin berdampingan denganmu di
pelaminan… bukan berarti jaminan impian jadi kenyataan… meski
telah kau katakan bahwa kau memiliki pegangan sendiri dan tak
memungkinkan bersamaku… namun semua masih bisa berubah seiring
berjalannya waktu… ya… semua masih berupa misteri, bagimu maupun
bagiku… aku tak tahu siapa pasanganku nanti, begitu pula dirimu…
kita bisa saja bersatu… namun mungkin pula kita tak mendapat restu…
Karena
itu… yaara mein kya karun?? What should I do?? Que faire?? Apa yang
harus kulakukan?? Aku hanya bisa berusaha untuk memperbaiki diriku…
diriku yang sekarang sangatlah tak pantas untuk berada di sampingmu…
itu ikrarku yang pernah kuungkapkan kepadamu… dan aku akan berusaha
untuk memenuhi hal itu… terlepas dengan apapun hasil yang akan
kudapati nanti… karena itu biarkan rasa ini kusimpan dan kusemai
dalam hati… sampai Sang Pemilik Hati menunjukkan jalan dan tujuan…
ke mana dia akan berlabuh.. kepadamu.. atau kepada lain hati…
biarlah… biarlah Dia menumbuh suburkan cinta atau menghapusnya…
biarkan Dia yang mengatur semua... aku hanya melakukan apa yang aku
bisa..
Dan
tahukah kau wahai Bidadari… aku akan sangat merindukanmu jika
engkau memang akan benar-benar berkelana ke negeri sakura… namun
tak akan kucegah meski kau ke ujung dunia sana… karena itu salah
satu mimpi yang ingin kau genggam… aku hanya bisa mendoakan semoga
engkau selalu dilimpahi segala kebaikan dan keberkahan oleh-Nya…
dan aku juga akan menggapai citaku sendiri… kita gapai cita kita
berdua yang sedikit banyak sama dan berbeda… semoga nanti di suatu
waktu kita akan bertemu… berjumpa lagi… dalam bentuk keputusan
terindah-Nya…
Amin…
Terima
kasih ya Allah, engkau telah anugerahkan Bidadari yang begitu indah
di dunia…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar