Berjuta puja, berjuta cerca
Di tengah nyawa-nyawa menyemut
Di sela harap asa menyelimut
Beruntai merantai sejalan masa
Hasrat tak jua kunjung surut
Tak terbendung cawan keadilan
Mengoyak nurani yang telah ciut berlumut
Menggelegak memecah akal pikiran para insan
Tiada dinyana namun nyata
Tak semua dirundung duka
Tak semua berbalut nista
Dan tak semua hanya dibuai suka
Patut tersimpan segenap rasa percaya
Patut terpampang segala wujud upaya
Usah hanya gelisah
Usah hanya berkeluh kesah
Yakinkan semua ‘kan berubah
"Kata Bagai Udara Yang Tak Pernah Habis... Bagai Bintang Yang Mampu Menyeberangi Dimensi Secara Dinamis..."
Minggu, 29 Mei 2011
DUNIA
Label:
Puisi
Lokasi:
Malang, Indonesia
PEMIMPIN
Bukan berkuasa tapi bersahaja
Bukan keras kepala tapi hati sutera
Bukan menuntut tapi dituntut
Bukan mengeluh tapi berpeluh
Bukan berseteru tapi bersatu
Bukan mumpung mujur tapi jujur
Bukan mengoreksi tapi sadar diri
Bukan bermimpi tapi bervisi
Bukan tertawa tapi mencipta tawa
Bukan berbusung dada tapi tundukkan kepala
Bukan sempurna tapi berupaya
Dengan jiwa baja menantang aral dunia
Karena kalian dipercaya
Karena kalian menanggung nyawa
Label:
Puisi
Lokasi:
Malang, Indonesia
BARISAN
Selalu rapi namun tiada bertepi
Mampu memperindah yang mengikuti
Selalu anggun meski tiada pernah sendiri
Rapi selalu walau setaklengkap apapun dirimu
Bertambahnya jumlahmu tak kurangi akalmu tuk menyatu
Bercampur, berbaur eratkan jalinan makna di antaramu
Bukan mencari kesempurnaan
Hanya harapkan kelengkapan
Hanya wujudkan kebersamaan
Di tengah sama dan beda
Bisa berhenti
Namun tak kan mati
Label:
Puisi
Lokasi:
Malang, Indonesia
MERINDU
Mentari di mana engkau kini
Tampakkan diri
Sinari
Hangatkan hati yang sendiri
Wahai bintang
Jangan kau simpan cahya terang
Biar menyala
Kerlipkan jiwa yang terluka dalam gulita
Berikan suka
Ciptakan senyum ceria
Hapuskan gundah gulana
Abadikan bahagia di antara semua
Label:
Puisi
Lokasi:
Malang, Indonesia
Senin, 16 Mei 2011
Rab Ne Bana Di Jodi
Wahai
Bidadari… Engkau, bagiku.. adalah wanita terindah yang pernah
kutemui… pesonamu telah tampak begitu jelas sejak pertama kali kau
muncul di depanku… sungguh… hatiku telah tertambat padamu
semenjak pagi itu… sepoi angin yang meniup lembut jilbab dan
balutan pakaian lebarmu… langkahmu anggun menapak jalan yang
terbentang di depanmu… tak ada kata yang mampu terucap dari bibir…
hanya mata pancarkan pujian lewat tatapan yang terus tertuju padamu…
meski tentunya kau tak tahu… meski tentu engkau tak pernah sadar
akan keberadaanku… saat itu…
Tak
pernah bisa terlupa apa yang kulihat darimu… sekali itu, telah
cukup bagiku… hatiku seolah berkata bahwa rusukku akan terlengkapi
olehmu… ingin aku realisasikan ikrar semu ini… harapku mimpi itu
akan jadi nyata… mengukir janji suci sumpah setia sehidup semati
bersamamu… ingin… ingin sekali aku melakukan semua itu… ingin
aku arungi sisa hidup bersamamu… ingin aku bersama sampai surga…
Tujh
mein Rab dikhta hai… yaara mein kya karun… yaara mein kya karun…
aku melihat dalam dirimu sebuah kesempurnaan… bukan berarti aku
menyamakan dengan Tuhan… sama sekali bukan… namun sebagai insane
biasa aku memiliki keterbatasan dalam penilaian… terlepas dari
segala kekuranganmu yang tak kuketahui… namun bagiku engkau
sempurna… wanita seperti engkaulah yang selama ini aku damba…
wanita seperti engkaulah yang mengisi asa dan imaji… wanita seperti
engkaulah yang selalu aku impikan…
Namun
Rab Ne Bana Di Jodi… Tuhan telah menciptakan pasangan masing-masing
orang… sebuah ketetapan yang tak akan pernah bisa diubah… meski
telah kuungkapkan bahwa suatu saat aku ingin berdampingan denganmu di
pelaminan… bukan berarti jaminan impian jadi kenyataan… meski
telah kau katakan bahwa kau memiliki pegangan sendiri dan tak
memungkinkan bersamaku… namun semua masih bisa berubah seiring
berjalannya waktu… ya… semua masih berupa misteri, bagimu maupun
bagiku… aku tak tahu siapa pasanganku nanti, begitu pula dirimu…
kita bisa saja bersatu… namun mungkin pula kita tak mendapat restu…
Karena
itu… yaara mein kya karun?? What should I do?? Que faire?? Apa yang
harus kulakukan?? Aku hanya bisa berusaha untuk memperbaiki diriku…
diriku yang sekarang sangatlah tak pantas untuk berada di sampingmu…
itu ikrarku yang pernah kuungkapkan kepadamu… dan aku akan berusaha
untuk memenuhi hal itu… terlepas dengan apapun hasil yang akan
kudapati nanti… karena itu biarkan rasa ini kusimpan dan kusemai
dalam hati… sampai Sang Pemilik Hati menunjukkan jalan dan tujuan…
ke mana dia akan berlabuh.. kepadamu.. atau kepada lain hati…
biarlah… biarlah Dia menumbuh suburkan cinta atau menghapusnya…
biarkan Dia yang mengatur semua... aku hanya melakukan apa yang aku
bisa..
Dan
tahukah kau wahai Bidadari… aku akan sangat merindukanmu jika
engkau memang akan benar-benar berkelana ke negeri sakura… namun
tak akan kucegah meski kau ke ujung dunia sana… karena itu salah
satu mimpi yang ingin kau genggam… aku hanya bisa mendoakan semoga
engkau selalu dilimpahi segala kebaikan dan keberkahan oleh-Nya…
dan aku juga akan menggapai citaku sendiri… kita gapai cita kita
berdua yang sedikit banyak sama dan berbeda… semoga nanti di suatu
waktu kita akan bertemu… berjumpa lagi… dalam bentuk keputusan
terindah-Nya…
Amin…
Terima
kasih ya Allah, engkau telah anugerahkan Bidadari yang begitu indah
di dunia…
Langganan:
Postingan (Atom)